Bertepatan dengan hari batik nasional, jadi tulisan kali ini bertema batik.
Warisan dari leluhur kita yang bernilai seni tinggi dibuat dengan sangat telaten, dan langkah-langkah yang harus dijalani dengan kesabaran.
Dari menggambar pola batik atau istilahnya mencanting, pengeringan sampai ke proses pembuatan baju.
Batik saat ini sudah variatif sekali, yang saya tahu ada batik tulis, batik cetak, dan tiap daerah di indonesia memiliki corak dan motif batik yang berbeda-beda, dan batik yang terkenal dari masa saya kecil adalah batik pekalongan dan batik solo, dan sekarang sudah banyak sekali pengrajin yang inovatif, mengelaborasi batik dengan gaya baju kekinian, jadi batik tidak terlihat konservatif jika di pakai yang muda-muda.
Dan harga batik di indonesia sangat relatif sekali, kita bisa menemukan dari yang harga murah hingga mahal sekali.
Biasanya orang akan mengenakan batik di acara-acara formal, atau dihari-hari khusus, bahkan sehari-sehari, khususnya kaum ibu yang mayoritas menyukai daster batik.
#day 10
#odos
#rumbel iip
#kaltimra
Bulan kemarin saya memulai lagi menulis blog setelah sekian lama berhenti karena banyak alasan, alias tidak menyempatlan diri, getok kepala.... , setelah beberapa tulisan saya post di blog dan saya baca kembali, rasanya kok tulisan saya agak gemana gitu, seperti ada kesan lain, dan saya pun bingung sekaligus dilema...yah galau laah, antara memilih kata tunggal aku atau saya yang baik dalam penulisan, setelah membaca dari berbagai sumber, kesimpulannya seperti ini: Aku dan saya memiliki arti yang sama, hanya beda dalam menggunakannya, dalam kamus besar bahasa indonesia Aku: berarti yang berbicara atau yang menulis dalam ragam akrab, dari lain sumber kata aku menunjukkan statusnya lebih tinggi, usia lebih tua, mempunyai nilai puitis. Sedangkan Saya: menunjukan statusnya lebih rendah, sopan, formal dan terdengar luwes dari pada aku dan dalam ragam resmi atau biasa. lumayan ada pencerahan setelah sedikit membaca buku ejaan bahasa indonesi...
Komentar
Posting Komentar