Langsung ke konten utama

Resensi buku"RahasiaKebahagiaan"


Penulis buku ini menyampaikan beberapa formula agar kita selalu berbahagia, terutama dalam menghadapi kesulitan hidup.
Dalam buku ini syeikh Ibnu Qodhib alban menyebutkan ada 6 formula yang harus kita jalankan ketika kita mengalami permasalahan, beliau mengutipnya dari bazarjamhar,
Resep pertama adalah yakin kepada Allah
Resep kedua adalah berprasangka baik kepada Allah dan yakin bahwa segala yang ditetapkannya pasti terjadi.
Resep ketiga menjaga kesabaran
Resep keempat menunjukkan rasa papa dan tak berdaya dihadapan Allah.
Resep kelima memperhatikan musibah yang lebih besar yang menimpa orang lain
Resep terakhir menantikan jalan keluar.
Kita sebagai manusia tidak akan pernah lepas dari kebahagiaan dan kesedihan, karena Allah pun menyampaikan dalam Surat Al-anbiya:35 yang artinya: kami menguji kalian dengan kebaikan dan keburukan sebagai cobaan
Buku ini ibarat buku pegangan buat saya, saya selalu mengulanginya lagi ketika pundak terasa berat, sesuai dengan judul yang diinginkan penulis, buku saku rahasia kebahagian, sebagai bekal spiritual orang beriman dalam menghadapi kesulitan.
Semua ketetapan Allah kita tidak bisa mengubah atau menolaknya, kecuali kita berdoa dan benar-benar berharap kepada Allah, dan diakhir buku ini penulis menuliskan banyak doa-doa yang sering dilakukan oleh para nabi dan rosul serta ulama-ulama ketika dihadapkan masalah dalam hidup didunia, apapun itu permasalahannya.
Teruslah berdoa dan berharap kepada Allah, bertawakkalah dengan sebenar-benar tawakkal, Allah pasti akan membukakan jalan keluar.
Allah menjamin akan menerima doamu, sesuai dengan pilihan-Nya, bukan sesuai dengan pilihanmu, dan pada waktu yang dia kehendaki, bukan waktu yang kau inginkan- Ibn Athaillah.
Buku ini versi terjemahan bahasa indonesia dan dikeluarkan oleh penerbit zaman, InsyaAllah baik jika kita baca berulangkali pun, sebagai pengingat dikala kita berada dalam kesulitan, bahwa bukan kita saja yang mengalaminya, ada yang lebih berat permasalahannya dari pada kita, untuk itu kita menjadi lebih bersyukur.
Ya Allah jangan beri kami beban yang tak mampu kami pikul, maafkan, ampuni dan kasihi kami.
#resensisingkat
#rumbel iip
#kaltimra

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Galau, pilih aku atau saya..........

Bulan kemarin saya memulai lagi menulis blog setelah sekian lama berhenti karena banyak alasan, alias tidak menyempatlan diri, getok kepala.... , setelah beberapa tulisan saya   post di blog dan saya baca kembali, rasanya kok tulisan saya agak gemana gitu, seperti ada kesan lain, dan saya pun bingung sekaligus dilema...yah galau laah,   antara memilih kata tunggal aku atau saya yang baik dalam penulisan, setelah membaca dari berbagai sumber, kesimpulannya seperti ini:  Aku dan saya memiliki arti yang sama, hanya beda dalam menggunakannya, dalam kamus besar bahasa indonesia Aku:   berarti yang berbicara atau yang menulis dalam ragam akrab, dari lain sumber kata aku menunjukkan statusnya lebih tinggi, usia lebih tua, mempunyai nilai puitis.   Sedangkan Saya: menunjukan statusnya lebih rendah, sopan, formal dan terdengar luwes dari pada aku dan dalam ragam resmi atau biasa. lumayan ada pencerahan setelah sedikit membaca buku ejaan bahasa indonesi...

Rindu yang takkan padam

Ketika itu, seakan aku berjalan tanpa kaki, melayang, lemas, tak bertenaga dan air mata yang tak kuasa ku bendung membanjiri mataku. Di umurku yang masih sangat muda dan membutuhkan kasih sayang. Seorang yang selalu menjadi sandaran, tempat bercerita, harus meninggalka nku tanpa ada suatu pertanda. Pagi itu aku pergi ke sekolah dasar di bandung, entah karena alasan apa mamah dan bapak memilihkan sekolah yang jaraknya tidak dekat dari rumah ku , sehingga mengharuskan ku menaiki angkutan umum dan menyebrangi rel kereta api, padahal masih ada beberapa sekolah yang bisa ku tempuh dengan berjalan kaki, mungkin ini bukan persoalan yang harus dipertanyakan, karena orang tua pasti telah memikirkannya lebih matang untuk kebaikan ku . Kadang aku, adikku dan kakakku, aku anak kedua dari empat bersaudara, selalu pergi bersamaan menuju sekolah. Ketika masih duduk di kelas 1 sd mamahlah yang mengantar dan menjemput ku dan sekarang, aku sudah naik ke kelas lebih tinggi, dan mama...

never too old to learn

Mumpung masih kecil....., itulah ungkapan yang sering dikatakan orang-orang ketika belajar banyak hal, seperti belajar berenang, ayo nak..belajar berenang...mumpung masih kecil..., belajar membaca..., belajar menulis.... dan banyak lagi , selalu saja dikaitkan dengan ungkapan mumpung masih kecil, tetapi memang benar sekali jika kita memulai belajar sesuatu sejak dari kecil itu akan selalu melekat terus, seperti dalam perkataan arab: التعلم في الصغر كالنقش على الحجر belajar ketika kecil bagaikan melukis diatas batu, tetapi kita pun tidak dapat memungkiri dengan salah satu perkataan: التعلم من المهد الى اللحد Belajarlah sejak dari buaian hingga ke liang lahat Perkataan ini menjelaskan bahwa kata belajar tidak melihat faktor usia, ‘’ hingga liang lahat’’ berarti hingga umur berapa pun kita, kita harus selalu belajar, apapun itu yang kita pelajari... yaa never too old to learn. Dan di hari minggu kemaren, liburan keluarga kecilku sedikit berbeda, pada hari minggu biasany...