Langsung ke konten utama

Apa sih mood booster kamu?


Biasanya nih kalau kita ngobrolin tentang mood pastinya berhubungan dengan suasana hati, betul ngga sih?
Ngga sedikit kan kita temui orang yang sifatnya moody, saya sendiri pun kadang suka moody, kalau kurang mood to do something saya suka biarkan dulu pekerjaan saya.

Nah, moody ini sebenarnya seperti penyakit loh..., kenapa dikatakan penyakit, karena bisa berimbas ke malas, dan ujungnya pekerjaan tidak selesai-selesai :D.

Untuk mengatasi moody yang sering datang tak diundang, i have my own way to boost my mood, pastinya mood booster tiap orang ga sama yah...
ketika ga enak mood saya suka lakukan beberapa dari hal-hal ini:

1. Membaca, bisa membaca Al-quran atau buku-buku motivasi, sambil mencatat poin pentingnya, biasanya ketika menemukan kata yang sesuai dengan keadaan yang sedang saya rasakan, saya sering langsung terbangun dan melanjutkan apa tugas sebenarnya yang sedang saya lakukan.

2. Menonton film yang menginspirasi, sekarang sudah banyak sekali film-film yang memberikan inspirasi sekaligus memotivasi kita, bisa browsing judul-judul apa saja yang bagus.

3. Bersilaturahmi, bisa dengan mengunjungi rumahnya atau dengan menelpon, dengan berbicara biasanya saya suka bercerita hal-hal yang sedang dialami hingga akhirnya kita saling menasehati, bad mood pun biasanya hilang jika sudah disirami api semangat.

Itu tiga cara mood booster yang sering saya lakukan dan tak lupa selalu berdoa sama Allah sang pemegang ubun-ubun untuk di hilangkan rasa malas pada diri ini.

اللهم اني اعوذ بك من الهم و الحزن و اعوذ بك من العجز و الكسل و اعوذ بك من الجبن و البخل و اعوذبك من غلبة الدين و قهر الرجال
#iip kaltimra
#rumbel
#odos

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Galau, pilih aku atau saya..........

Bulan kemarin saya memulai lagi menulis blog setelah sekian lama berhenti karena banyak alasan, alias tidak menyempatlan diri, getok kepala.... , setelah beberapa tulisan saya   post di blog dan saya baca kembali, rasanya kok tulisan saya agak gemana gitu, seperti ada kesan lain, dan saya pun bingung sekaligus dilema...yah galau laah,   antara memilih kata tunggal aku atau saya yang baik dalam penulisan, setelah membaca dari berbagai sumber, kesimpulannya seperti ini:  Aku dan saya memiliki arti yang sama, hanya beda dalam menggunakannya, dalam kamus besar bahasa indonesia Aku:   berarti yang berbicara atau yang menulis dalam ragam akrab, dari lain sumber kata aku menunjukkan statusnya lebih tinggi, usia lebih tua, mempunyai nilai puitis.   Sedangkan Saya: menunjukan statusnya lebih rendah, sopan, formal dan terdengar luwes dari pada aku dan dalam ragam resmi atau biasa. lumayan ada pencerahan setelah sedikit membaca buku ejaan bahasa indonesi...

Rindu yang takkan padam

Ketika itu, seakan aku berjalan tanpa kaki, melayang, lemas, tak bertenaga dan air mata yang tak kuasa ku bendung membanjiri mataku. Di umurku yang masih sangat muda dan membutuhkan kasih sayang. Seorang yang selalu menjadi sandaran, tempat bercerita, harus meninggalka nku tanpa ada suatu pertanda. Pagi itu aku pergi ke sekolah dasar di bandung, entah karena alasan apa mamah dan bapak memilihkan sekolah yang jaraknya tidak dekat dari rumah ku , sehingga mengharuskan ku menaiki angkutan umum dan menyebrangi rel kereta api, padahal masih ada beberapa sekolah yang bisa ku tempuh dengan berjalan kaki, mungkin ini bukan persoalan yang harus dipertanyakan, karena orang tua pasti telah memikirkannya lebih matang untuk kebaikan ku . Kadang aku, adikku dan kakakku, aku anak kedua dari empat bersaudara, selalu pergi bersamaan menuju sekolah. Ketika masih duduk di kelas 1 sd mamahlah yang mengantar dan menjemput ku dan sekarang, aku sudah naik ke kelas lebih tinggi, dan mama...

never too old to learn

Mumpung masih kecil....., itulah ungkapan yang sering dikatakan orang-orang ketika belajar banyak hal, seperti belajar berenang, ayo nak..belajar berenang...mumpung masih kecil..., belajar membaca..., belajar menulis.... dan banyak lagi , selalu saja dikaitkan dengan ungkapan mumpung masih kecil, tetapi memang benar sekali jika kita memulai belajar sesuatu sejak dari kecil itu akan selalu melekat terus, seperti dalam perkataan arab: التعلم في الصغر كالنقش على الحجر belajar ketika kecil bagaikan melukis diatas batu, tetapi kita pun tidak dapat memungkiri dengan salah satu perkataan: التعلم من المهد الى اللحد Belajarlah sejak dari buaian hingga ke liang lahat Perkataan ini menjelaskan bahwa kata belajar tidak melihat faktor usia, ‘’ hingga liang lahat’’ berarti hingga umur berapa pun kita, kita harus selalu belajar, apapun itu yang kita pelajari... yaa never too old to learn. Dan di hari minggu kemaren, liburan keluarga kecilku sedikit berbeda, pada hari minggu biasany...