Langsung ke konten utama

Gaya belajar last post

Alhamdulillah masuk hari kedua tantangan game level 4, hari ini kembali mengamati gaya belajar zaky, biasanya belajar harian anak suka terlewati begitu saja, sekarang si emak harus tau tipe apa si anak dalam belajar, biar kedepannya lebih mudah kalo anak mau belajar dan emak mau ngajarinnya… masyaAllah… mudahkan yaa rabb.


Tadi siang semua sibuk dengan kerjaan masing-masing, kaka renovasi papan tulis dibantu emaknya :), zaky sibuk dengan legonya, melihat anak-anak sibuk begitu saya amati mereka bekerja sambil kadang bernyanyi, becanda berdua ketawa-ketiwi.. yah begitulah bikin lelucuan.



Selesai bantu kaka renovasi papan tulis saya buatkan zaky puzzle rumahan biar disusunnya dan ditempel, selesai menyusun kemudian saya bilang, m: tempel ky ikutin bentuknya…

Ditempelkannya lah dan hanya beberapa pola kemudian  dadaaaah :)

habis sholat maghrib jadwal rutin kami mengaji, setiap mengaji zaky selalu membatasi batasan ngajinya hari ini, ya 4 baris aja tiap ngaji, emak ga maksa...ikut aja dulu… :) alhamdulillah meski setiap satu baris harus ada adegan push up dulu, atau bergaya-gaya yang lain zaky udah memperlihatkan kemampuannya untuk baca iqro. Nah sepertinya ini yang disebut kinestetik kali yah… kalo kemarin2 hanya inhale exhale dan sabar dengan kondisi begitu, sekarang mulai tahu kalo ini kebutuhan kalo buat yg tipe kinestetik, semoga mamah makin paham ya nak...robby zidni ilman warzuqni fahman…




#harike2
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rindu yang takkan padam

Ketika itu, seakan aku berjalan tanpa kaki, melayang, lemas, tak bertenaga dan air mata yang tak kuasa ku bendung membanjiri mataku. Di umurku yang masih sangat muda dan membutuhkan kasih sayang. Seorang yang selalu menjadi sandaran, tempat bercerita, harus meninggalka nku tanpa ada suatu pertanda. Pagi itu aku pergi ke sekolah dasar di bandung, entah karena alasan apa mamah dan bapak memilihkan sekolah yang jaraknya tidak dekat dari rumah ku , sehingga mengharuskan ku menaiki angkutan umum dan menyebrangi rel kereta api, padahal masih ada beberapa sekolah yang bisa ku tempuh dengan berjalan kaki, mungkin ini bukan persoalan yang harus dipertanyakan, karena orang tua pasti telah memikirkannya lebih matang untuk kebaikan ku . Kadang aku, adikku dan kakakku, aku anak kedua dari empat bersaudara, selalu pergi bersamaan menuju sekolah. Ketika masih duduk di kelas 1 sd mamahlah yang mengantar dan menjemput ku dan sekarang, aku sudah naik ke kelas lebih tinggi, dan mama...

never too old to learn

Mumpung masih kecil....., itulah ungkapan yang sering dikatakan orang-orang ketika belajar banyak hal, seperti belajar berenang, ayo nak..belajar berenang...mumpung masih kecil..., belajar membaca..., belajar menulis.... dan banyak lagi , selalu saja dikaitkan dengan ungkapan mumpung masih kecil, tetapi memang benar sekali jika kita memulai belajar sesuatu sejak dari kecil itu akan selalu melekat terus, seperti dalam perkataan arab: التعلم في الصغر كالنقش على الحجر belajar ketika kecil bagaikan melukis diatas batu, tetapi kita pun tidak dapat memungkiri dengan salah satu perkataan: التعلم من المهد الى اللحد Belajarlah sejak dari buaian hingga ke liang lahat Perkataan ini menjelaskan bahwa kata belajar tidak melihat faktor usia, ‘’ hingga liang lahat’’ berarti hingga umur berapa pun kita, kita harus selalu belajar, apapun itu yang kita pelajari... yaa never too old to learn. Dan di hari minggu kemaren, liburan keluarga kecilku sedikit berbeda, pada hari minggu biasany...

Galau, pilih aku atau saya..........

Bulan kemarin saya memulai lagi menulis blog setelah sekian lama berhenti karena banyak alasan, alias tidak menyempatlan diri, getok kepala.... , setelah beberapa tulisan saya   post di blog dan saya baca kembali, rasanya kok tulisan saya agak gemana gitu, seperti ada kesan lain, dan saya pun bingung sekaligus dilema...yah galau laah,   antara memilih kata tunggal aku atau saya yang baik dalam penulisan, setelah membaca dari berbagai sumber, kesimpulannya seperti ini:  Aku dan saya memiliki arti yang sama, hanya beda dalam menggunakannya, dalam kamus besar bahasa indonesia Aku:   berarti yang berbicara atau yang menulis dalam ragam akrab, dari lain sumber kata aku menunjukkan statusnya lebih tinggi, usia lebih tua, mempunyai nilai puitis.   Sedangkan Saya: menunjukan statusnya lebih rendah, sopan, formal dan terdengar luwes dari pada aku dan dalam ragam resmi atau biasa. lumayan ada pencerahan setelah sedikit membaca buku ejaan bahasa indonesi...