Langsung ke konten utama

Bintang keluarga last post

Hari ini Zaky mengajak saya untuk bermain huruf lagi, dia mengambil kertas dan meminta untuk ditulisnya. Kemudian saya tuliskanlah soalnya. Tetep seperti kemarin dia minta diejakan huruf perhurufnya. Tetapi Zaky memperlihatkan kesenangannya untuk mempelajari huruf ketika papahnya menyampaikan beberapa kata, meski terlihat belum easy tapi Zaky mau berjuang menjalaninya.

Sedangkan kegiatan Kaka yang menurut saya sudah dapat enjoy easy excellent dan earn yaitu origami, sebanding sukanya dengan hewan2, lalu tadi setelah Zaky mencoba menulis dipapan saya ajak zaky untuk belajar origami sama Kaka, ka...ajarkan mamah sama Zaky bikin origami dinosaurus, kata saya.

Boleh…, jawab Kaka.

Yang ada segitiga atasnya ya ka, kata zaky.

Iya...kata Kaka.

Kakanya mampu memberikan contoh untuk membuat origami, tapi terlalu cepat menurut saya untuk diikuti Zaky, sampai berkali-kali bilang, Kaka tungguin😆

Dan Zaky masih harus beradaptasi dengan kesulitan2, semangat terus Zaky…

Selesai origami dinosaurus, lanjut Zaky minta origami elang, selesai itu… kakanya malah yang minta lagi...mau bikin apa lagi sekarang…

Yah, kertasnya habis ka, kata saya.

Nanti kalau ke Grogot wajib beli kertas lipat yah...kata Kaka Hisyam.

😁

Semoga suatu hari Kaka bisa mengajarkan karya2 origami Kaka ke yang lain ya ka…


Origami yg kita buat tadi, hasil kaka sebelumnya sudah menumpuk di kardus🤩 


#Harike6
#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rindu yang takkan padam

Ketika itu, seakan aku berjalan tanpa kaki, melayang, lemas, tak bertenaga dan air mata yang tak kuasa ku bendung membanjiri mataku. Di umurku yang masih sangat muda dan membutuhkan kasih sayang. Seorang yang selalu menjadi sandaran, tempat bercerita, harus meninggalka nku tanpa ada suatu pertanda. Pagi itu aku pergi ke sekolah dasar di bandung, entah karena alasan apa mamah dan bapak memilihkan sekolah yang jaraknya tidak dekat dari rumah ku , sehingga mengharuskan ku menaiki angkutan umum dan menyebrangi rel kereta api, padahal masih ada beberapa sekolah yang bisa ku tempuh dengan berjalan kaki, mungkin ini bukan persoalan yang harus dipertanyakan, karena orang tua pasti telah memikirkannya lebih matang untuk kebaikan ku . Kadang aku, adikku dan kakakku, aku anak kedua dari empat bersaudara, selalu pergi bersamaan menuju sekolah. Ketika masih duduk di kelas 1 sd mamahlah yang mengantar dan menjemput ku dan sekarang, aku sudah naik ke kelas lebih tinggi, dan mama...

Galau, pilih aku atau saya..........

Bulan kemarin saya memulai lagi menulis blog setelah sekian lama berhenti karena banyak alasan, alias tidak menyempatlan diri, getok kepala.... , setelah beberapa tulisan saya   post di blog dan saya baca kembali, rasanya kok tulisan saya agak gemana gitu, seperti ada kesan lain, dan saya pun bingung sekaligus dilema...yah galau laah,   antara memilih kata tunggal aku atau saya yang baik dalam penulisan, setelah membaca dari berbagai sumber, kesimpulannya seperti ini:  Aku dan saya memiliki arti yang sama, hanya beda dalam menggunakannya, dalam kamus besar bahasa indonesia Aku:   berarti yang berbicara atau yang menulis dalam ragam akrab, dari lain sumber kata aku menunjukkan statusnya lebih tinggi, usia lebih tua, mempunyai nilai puitis.   Sedangkan Saya: menunjukan statusnya lebih rendah, sopan, formal dan terdengar luwes dari pada aku dan dalam ragam resmi atau biasa. lumayan ada pencerahan setelah sedikit membaca buku ejaan bahasa indonesi...

never too old to learn

Mumpung masih kecil....., itulah ungkapan yang sering dikatakan orang-orang ketika belajar banyak hal, seperti belajar berenang, ayo nak..belajar berenang...mumpung masih kecil..., belajar membaca..., belajar menulis.... dan banyak lagi , selalu saja dikaitkan dengan ungkapan mumpung masih kecil, tetapi memang benar sekali jika kita memulai belajar sesuatu sejak dari kecil itu akan selalu melekat terus, seperti dalam perkataan arab: التعلم في الصغر كالنقش على الحجر belajar ketika kecil bagaikan melukis diatas batu, tetapi kita pun tidak dapat memungkiri dengan salah satu perkataan: التعلم من المهد الى اللحد Belajarlah sejak dari buaian hingga ke liang lahat Perkataan ini menjelaskan bahwa kata belajar tidak melihat faktor usia, ‘’ hingga liang lahat’’ berarti hingga umur berapa pun kita, kita harus selalu belajar, apapun itu yang kita pelajari... yaa never too old to learn. Dan di hari minggu kemaren, liburan keluarga kecilku sedikit berbeda, pada hari minggu biasany...