Langsung ke konten utama

Komunikasi produktif (latepost)


Ba'da maghrib santriwati mengadakan perkumpulan di asrama masing2, saya mendapat bagian di salah satu asrama untuk menyampaikan tentang sholat, menit demi menit terlewati sampai kurang lebih setengah jam tidak terasa terus ngomong :D, e...h datanglah hisyam dari belakang,
H: mah, cepetan… zaky ngompol.
Dalam hati astaghfirullah...ko bisaa…. Tetap tenang menghadapinya, apalagi dikeadaan depan orang banyak lalu dikabari begitu, pengennya….. :D
M: iya bentar yah…
Lanjutin ngomong sama santri, sampe ga kerasa ko ga ditutup2, dan hisyam datang lagi, diluar asrama sudah terdengar suara tangisan, ah ini zaky…,
H: ayo mah...sudah…
M: iya...iya..siap ka…
Kemudian saya akhiri dan permisi tidak bisa lanjutkan, dan saya bergegas menenangkan zaky, fokus pada apa yang kita inginkan.
Ayo...ayoo kita pulang, sambil saya ajak jalan, dijalan dia merengek sambil menyampaikan kekesalannya kalo dia tidak suka mamahnya lama2 di santri, maaf ya nak… 
M: udah yah… kita ganti dulu semua baju nya..
Saya angkat zaky ke kamar mandi, dan bersih2.
Setelah itu, sambil saya bantu memakaikan bajunya, saya minta maaf pada zaky dan dia pun tenang kembali, baru lah ia dan kaka menceritakan hingga terjadinya peristiwa ngompol tadi… :)
kalau kakaknya bilang, zaky pengen pulang sama mamah dari masjid tadi, sedangkan mamah langsung ke asrama.
Okelah maafkan mamah yaa anak2….

#hari11
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rindu yang takkan padam

Ketika itu, seakan aku berjalan tanpa kaki, melayang, lemas, tak bertenaga dan air mata yang tak kuasa ku bendung membanjiri mataku. Di umurku yang masih sangat muda dan membutuhkan kasih sayang. Seorang yang selalu menjadi sandaran, tempat bercerita, harus meninggalka nku tanpa ada suatu pertanda. Pagi itu aku pergi ke sekolah dasar di bandung, entah karena alasan apa mamah dan bapak memilihkan sekolah yang jaraknya tidak dekat dari rumah ku , sehingga mengharuskan ku menaiki angkutan umum dan menyebrangi rel kereta api, padahal masih ada beberapa sekolah yang bisa ku tempuh dengan berjalan kaki, mungkin ini bukan persoalan yang harus dipertanyakan, karena orang tua pasti telah memikirkannya lebih matang untuk kebaikan ku . Kadang aku, adikku dan kakakku, aku anak kedua dari empat bersaudara, selalu pergi bersamaan menuju sekolah. Ketika masih duduk di kelas 1 sd mamahlah yang mengantar dan menjemput ku dan sekarang, aku sudah naik ke kelas lebih tinggi, dan mama...

never too old to learn

Mumpung masih kecil....., itulah ungkapan yang sering dikatakan orang-orang ketika belajar banyak hal, seperti belajar berenang, ayo nak..belajar berenang...mumpung masih kecil..., belajar membaca..., belajar menulis.... dan banyak lagi , selalu saja dikaitkan dengan ungkapan mumpung masih kecil, tetapi memang benar sekali jika kita memulai belajar sesuatu sejak dari kecil itu akan selalu melekat terus, seperti dalam perkataan arab: التعلم في الصغر كالنقش على الحجر belajar ketika kecil bagaikan melukis diatas batu, tetapi kita pun tidak dapat memungkiri dengan salah satu perkataan: التعلم من المهد الى اللحد Belajarlah sejak dari buaian hingga ke liang lahat Perkataan ini menjelaskan bahwa kata belajar tidak melihat faktor usia, ‘’ hingga liang lahat’’ berarti hingga umur berapa pun kita, kita harus selalu belajar, apapun itu yang kita pelajari... yaa never too old to learn. Dan di hari minggu kemaren, liburan keluarga kecilku sedikit berbeda, pada hari minggu biasany...

Galau, pilih aku atau saya..........

Bulan kemarin saya memulai lagi menulis blog setelah sekian lama berhenti karena banyak alasan, alias tidak menyempatlan diri, getok kepala.... , setelah beberapa tulisan saya   post di blog dan saya baca kembali, rasanya kok tulisan saya agak gemana gitu, seperti ada kesan lain, dan saya pun bingung sekaligus dilema...yah galau laah,   antara memilih kata tunggal aku atau saya yang baik dalam penulisan, setelah membaca dari berbagai sumber, kesimpulannya seperti ini:  Aku dan saya memiliki arti yang sama, hanya beda dalam menggunakannya, dalam kamus besar bahasa indonesia Aku:   berarti yang berbicara atau yang menulis dalam ragam akrab, dari lain sumber kata aku menunjukkan statusnya lebih tinggi, usia lebih tua, mempunyai nilai puitis.   Sedangkan Saya: menunjukan statusnya lebih rendah, sopan, formal dan terdengar luwes dari pada aku dan dalam ragam resmi atau biasa. lumayan ada pencerahan setelah sedikit membaca buku ejaan bahasa indonesi...