Langsung ke konten utama

Komunikasi produktif (latepost)



Siang tadi zaky main bareng teman-teman kecilnya, mereka sering banget yang namanya mainan pasir, saya bilang sama kaka hisyam, m: ka… kasih tau zaky yah.. ngga mainan pasir.
karena anak-anak sudah sampai dilempar-lempar pasirnya…, oke saya percaya sama kakaknya bisa sampaikan amanah ini :) tapi setelah itu datang sambil agak panik gitu hahaha
H: mah...mah… zaky sama temennya mainan air kran punya tetangga.
M: ooo iya…
 sambil siap2 mau ke tkp saya ambil sampah sekalian untuk dibuang.
Jalan biasa aja tenang… no negative thinking :D
Daaaan betul mereka lagi asyik dengan selang panjang basah-basahan hahhaha, tetap tenang inhale exhale, meski ada tetangga lain liatin agak cemberut gitu...hahaha, kalo saya fokus ke pikirannya tambah ruwet dan ngomongnya ke anak lain-lain, tapi kita harus fokus pada solusi, dan apa yang kita inginkan.

M: sudah yaaah….mainan airnya… ayo sekarang lanjut mandi dirumah masing-masing yah… sambil senyum… :)

z: bentar mah...cuci kali dulu… 

padahal keadaan zaky semua kuyup, hahhaha masih nambah… anak2 lain cuma basah sekedarnya, tepok jidat dah zaky… zaky…, habis itu pulanglah semua anak-anak.
Dan dirumah...zaky mandi lagi sambil main2 air… tetep happy ya nak… :)



#hari10
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Galau, pilih aku atau saya..........

Bulan kemarin saya memulai lagi menulis blog setelah sekian lama berhenti karena banyak alasan, alias tidak menyempatlan diri, getok kepala.... , setelah beberapa tulisan saya   post di blog dan saya baca kembali, rasanya kok tulisan saya agak gemana gitu, seperti ada kesan lain, dan saya pun bingung sekaligus dilema...yah galau laah,   antara memilih kata tunggal aku atau saya yang baik dalam penulisan, setelah membaca dari berbagai sumber, kesimpulannya seperti ini:  Aku dan saya memiliki arti yang sama, hanya beda dalam menggunakannya, dalam kamus besar bahasa indonesia Aku:   berarti yang berbicara atau yang menulis dalam ragam akrab, dari lain sumber kata aku menunjukkan statusnya lebih tinggi, usia lebih tua, mempunyai nilai puitis.   Sedangkan Saya: menunjukan statusnya lebih rendah, sopan, formal dan terdengar luwes dari pada aku dan dalam ragam resmi atau biasa. lumayan ada pencerahan setelah sedikit membaca buku ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan, in

NICE HOMEWORK #8

*MISI HIDUP DAN PRODUKTIVITAS* Bunda, setelah di materi NHW#8 kita belajar tentang bagaimana pentingnya menemukan misi hidup untuk menunjang produktivitas keluarga. Maka saat ini kita akan lebih menggali bagaimana menerapkannya secara teknis sbb : a. Ambil salah satu dari ranah aktivitas yang sudah teman-teman tulis di kuadran SUKA dan BISA (lihat NHW#7)  1. Mengajar anak-anak dirumah b. Setelah ketemu satu hal, jawablah pertanyaan “BE DO HAVE” di bawah ini : 1. Mental seperti apa yang harus anda miliki untuk menjadi seperti yang anda inginkan ? (BE) saya harus selalu bersemangat untuk belajar, mencari inspirasi pembelajaran untuk anak2, mempersiapkannya sebelum belajar dimulai. Saya harus menanam segala hal yang baik dan positif karena saya akan menuainya kelak. 2. Apa yang harus anda lakukan untuk menjadi seperti yang anda harapkan ?(DO) - segala persiapan pembelajaran esok hari harus sudah siap sebelum tidur. - mencatat target dan evaluasi setiap pembelajaran. -

Rindu yang takkan padam

Ketika itu, seakan aku berjalan tanpa kaki, melayang, lemas, tak bertenaga dan air mata yang tak kuasa ku bendung membanjiri mataku. Di umurku yang masih sangat muda dan membutuhkan kasih sayang. Seorang yang selalu menjadi sandaran, tempat bercerita, harus meninggalka nku tanpa ada suatu pertanda. Pagi itu aku pergi ke sekolah dasar di bandung, entah karena alasan apa mamah dan bapak memilihkan sekolah yang jaraknya tidak dekat dari rumah ku , sehingga mengharuskan ku menaiki angkutan umum dan menyebrangi rel kereta api, padahal masih ada beberapa sekolah yang bisa ku tempuh dengan berjalan kaki, mungkin ini bukan persoalan yang harus dipertanyakan, karena orang tua pasti telah memikirkannya lebih matang untuk kebaikan ku . Kadang aku, adikku dan kakakku, aku anak kedua dari empat bersaudara, selalu pergi bersamaan menuju sekolah. Ketika masih duduk di kelas 1 sd mamahlah yang mengantar dan menjemput ku dan sekarang, aku sudah naik ke kelas lebih tinggi, dan mama