Ketika semua teman menanyakan
kesibukanku selain menjadi ibu rumah tangga, dan menyayangkan keberadaan ilmu
dan ijazah s1 ku yang ditempuh jauh hingga ke benua afrika sana, aku tertegun
berfikir dan hatiku bergumam, sebenarnya aku ingin sekali seperti mereka meski
telah menyandang status ibu tetapi mereka masih bisa mengejar karir mereka,
mereka titipkan anak-anak mereka pada ibu-ibu mereka, dan mereka bisa bebas melakukan aktivitas
diluar, sedangkan aku selalu berada dirumah dengan anak-anak, menghabiskan
waktu untuk bermain dan belajar bersama mereka tanpa ada gaji yang dibayar tiap
bulannya, sedih memang. Tetapi itu perasaanku dulu aku telah mengubur pemikiran
dan perasaanku itu, meski kekurangan datang dan pergi menghampiriku, aku harus
bersabar bukankah Allah maha kaya dan mencukupkan hambanya.
Tidak salah suamiku melarangku
melakukan kegiatan diluar rumah dan harus menitipkan anak-anak seperti sebagian
teman yang bertugas diluar, suamiku menginginkan anak-anakku dididik oleh
tangan ibunya sendiri semasih aku mampu karena masa-masa itu takkan terulang
lagi.
Lambat laun aku menyadari hal
itu, aku banyak melihat dan mendengar keluh kesah para ibu yang bekerja diluar
sana dan meninggalkan anaknya bersama ibu mereka bahkan pengasuhnya, mereka
sering merasakan kegalauan dan menginginkan berhenti dari kerjaannya. Karena itulah
aku banyak mensyukuri diri sendiri, alhamdulillah aku masih bisa menyuapi anaku
sendiri, menidur siangkan mereka, Alhamdulillah aku masih melakukannya, karena
masa anak-anak akan terlewatkan begitu saja.
Perihal ilmu dan ijazah yang telah
kuraih selama lima tahun belajar di Al-azhar kairo, sekarang aku tidak terlalu
ambil pusing, untuk memanfaatkan ilmu tidak harus diluaran sana, aku bisa
memanfaatkannya dari rumah dengan berbagai cara, dan saat ini pun aku telah
membentuk pendidikan Al-quran untuk anak-anak dan ini sebagai pemanfaatan
ilmuku juga bukan, semoga Aku bisa memberikan manfaat atas ilmu yang ku punya
meski lewat tulisan. Aamiin.
Tenang we ka.. setiap kita sudah diberi kapling sama Gusti Alloh.
BalasHapusPeran ibu rumah tangga itu luar biasa. Bagus malah, IRT berijazah s1 atau s2, s3. Sebagian org menilai "sayang" sekolah tinggi2 ternyata gak "kerja". Padahal IRT itu kerjaan ibu2 yang hakiki. Apalagi zaman sekarang irt bisa terus menambah wawasan dan belajar dari rumah. aaah. cuek aja gak "ngarir" diluar. almuhim anak2 kita terpantau lahir batin. heuheuheu...