Ketika semua teman menanyakan kesibukanku selain menjadi ibu rumah tangga, dan menyayangkan keberadaan ilmu dan ijazah s1 ku yang ditempuh jauh hingga ke benua afrika sana, aku tertegun berfikir dan hatiku bergumam, sebenarnya aku ingin sekali seperti mereka meski telah menyandang status ibu tetapi mereka masih bisa mengejar karir mereka, mereka titipkan anak-anak mereka pada ibu-ibu mereka, dan mereka bisa bebas melakukan aktivitas diluar, sedangkan aku selalu berada dirumah dengan anak-anak, menghabiskan waktu untuk bermain dan belajar bersama mereka tanpa ada gaji yang dibayar tiap bulannya, sedih memang. Tetapi itu perasaanku dulu aku telah mengubur pemikiran dan perasaanku itu, meski kekurangan datang dan pergi menghampiriku, aku harus bersabar bukankah Allah maha kaya dan mencukupkan hambanya. Tidak salah suamiku melarangku melakukan kegiatan diluar rumah dan harus menitipkan anak-anak seperti sebagian teman yang bertugas diluar, suamiku menginginkan anak-anakku di...
berbagi cerita, ilmu dan pengalaman