Langsung ke konten utama

berlatih kemandirian (latepost)

Alhamdulillah di hari kedua, semalamannya saya udah sounding sama anak2 tentang baju kotor agar diletakan di tempat baju kotor.

Etapi pagi tadi kaka hisyam mengalami kegalauan :D…  di minta ini ngga mau, itu ga gerak, padahal sebelumnya kaka hisyam sudah melakukan kebaikan yang luar biasa, meminjamkan sulak sawang ke tetangga, sepulang dari itu langsung berubah.

jadi pagi tadi saya mengajak jum'at bersih dirumah, tapi kakaknya ya tadi, belum mau...hahahah, okeh… tetap menahan suara agar tenang, dan saya bilang…  kaka mandi aja yah…, dengan wajah masih dilipat akhirnya kaka mandi, sebelum selesai saya ingatkan kembali, baju kotornya ya ka…. Nanti mamah kasih bintang, kemudian keluarlah kaka dari kamar mandi dan naruh bajunya di tempatnya.

Selesai itu, barulah saya tanya kenapa kaka tadi seperti itu…., ringkasan jawaban kaka, mamah ga ngasih tau dulu kalau mau kerja bakti dirumah, dan sepertinya dia masih asyik dengan mainnya, dan saya salah waktu menghentikannya. Okelah ka...mamah belajar lagi hari ini, dan alhamdulillah kaka melanjutkan lagi harinya dengan lebih baik. 

Dan zaky pun ikut meletakkan baju kotor di tempatnya ketika sore hari, karena paginya emake lupa langsung simpen gt aja….hehehe tepok jidat.


#Harike2
#Tantangan10Hari
#GameLevel2
#KuliahBundaSayang
#MelatihKemandirian
#InstitutIbuProfesional

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Galau, pilih aku atau saya..........

Bulan kemarin saya memulai lagi menulis blog setelah sekian lama berhenti karena banyak alasan, alias tidak menyempatlan diri, getok kepala.... , setelah beberapa tulisan saya   post di blog dan saya baca kembali, rasanya kok tulisan saya agak gemana gitu, seperti ada kesan lain, dan saya pun bingung sekaligus dilema...yah galau laah,   antara memilih kata tunggal aku atau saya yang baik dalam penulisan, setelah membaca dari berbagai sumber, kesimpulannya seperti ini:  Aku dan saya memiliki arti yang sama, hanya beda dalam menggunakannya, dalam kamus besar bahasa indonesia Aku:   berarti yang berbicara atau yang menulis dalam ragam akrab, dari lain sumber kata aku menunjukkan statusnya lebih tinggi, usia lebih tua, mempunyai nilai puitis.   Sedangkan Saya: menunjukan statusnya lebih rendah, sopan, formal dan terdengar luwes dari pada aku dan dalam ragam resmi atau biasa. lumayan ada pencerahan setelah sedikit membaca buku ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan, in

NICE HOMEWORK #8

*MISI HIDUP DAN PRODUKTIVITAS* Bunda, setelah di materi NHW#8 kita belajar tentang bagaimana pentingnya menemukan misi hidup untuk menunjang produktivitas keluarga. Maka saat ini kita akan lebih menggali bagaimana menerapkannya secara teknis sbb : a. Ambil salah satu dari ranah aktivitas yang sudah teman-teman tulis di kuadran SUKA dan BISA (lihat NHW#7)  1. Mengajar anak-anak dirumah b. Setelah ketemu satu hal, jawablah pertanyaan “BE DO HAVE” di bawah ini : 1. Mental seperti apa yang harus anda miliki untuk menjadi seperti yang anda inginkan ? (BE) saya harus selalu bersemangat untuk belajar, mencari inspirasi pembelajaran untuk anak2, mempersiapkannya sebelum belajar dimulai. Saya harus menanam segala hal yang baik dan positif karena saya akan menuainya kelak. 2. Apa yang harus anda lakukan untuk menjadi seperti yang anda harapkan ?(DO) - segala persiapan pembelajaran esok hari harus sudah siap sebelum tidur. - mencatat target dan evaluasi setiap pembelajaran. -

Rindu yang takkan padam

Ketika itu, seakan aku berjalan tanpa kaki, melayang, lemas, tak bertenaga dan air mata yang tak kuasa ku bendung membanjiri mataku. Di umurku yang masih sangat muda dan membutuhkan kasih sayang. Seorang yang selalu menjadi sandaran, tempat bercerita, harus meninggalka nku tanpa ada suatu pertanda. Pagi itu aku pergi ke sekolah dasar di bandung, entah karena alasan apa mamah dan bapak memilihkan sekolah yang jaraknya tidak dekat dari rumah ku , sehingga mengharuskan ku menaiki angkutan umum dan menyebrangi rel kereta api, padahal masih ada beberapa sekolah yang bisa ku tempuh dengan berjalan kaki, mungkin ini bukan persoalan yang harus dipertanyakan, karena orang tua pasti telah memikirkannya lebih matang untuk kebaikan ku . Kadang aku, adikku dan kakakku, aku anak kedua dari empat bersaudara, selalu pergi bersamaan menuju sekolah. Ketika masih duduk di kelas 1 sd mamahlah yang mengantar dan menjemput ku dan sekarang, aku sudah naik ke kelas lebih tinggi, dan mama