Langsung ke konten utama

berlatih kemandirian (latepost)

Bismillahirrohmanirohim


Mulai kembali game level 2 di tantangan hari pertama, semoga menjadi awal yang baik dan membawa berkah agar istiqomah menjalankannya. Aamiiin

Sebelum menjalankan game ini, saya jadi mengingat perjalanan balik ketika mengenal Ipers, tapi yang ini sudah saya ceritakan diblog, singkat cerita… setelah saya sudah agak lama di wag foundation, teman saya promosi buku bunda sayang dan bunda cekatan sepaket, ketika itu lagi diskon… saya langsung pesan, kebelet penasaran gemana sih… hehehhe, ketika itu saya belum masuk matrikulasi, ternyata semakin saya baca saya semakin cinta dan kemudian saya mengejar untuk bisa bareng Ipers, dan alhamdulillah saat ini sudah masuk dibulan kedua di game kemandirian, jadi… dibuku bunsay saya seperti membaca pondasi2 bangunan, dan saya mencoba atm dari buku itu, tapi ya itu...karena saya sendiri yang melakukannya, saya sering moody, kadang jalan kadang berhenti, mirip stoppan, untuk itu saya kekeuh mau gabung di Ipers, biar bisa berjuang bareng :), alasan atau apa yah hehehehe nah… karena proses pembelajaran yang saya dapat baru 10%, maka saya belum merasakan ilmu itu utuh, tsaah… :D beda rasanya ketika kita menjalankan tantangan2nya. Tapi ada hal yang menyedihkan, bukunya sekarang ditinggal dikampung. :(

Nah pas banget tentang kemandirian ini pernah saya mencoba untuk atm sebelumnya, dan ternyata saya kembali mengevaluasi diri, saya sempat moody dan stag, sampai papan bintang ini tidak tersentuh, dan anak2 jalani kemandirian harian tidak dimotivasi atau konsekuensi, mungkin itu yang membuat anak tidak enjoy. 

Jadi hari ini, saya sounding anak2 lagi dengan memulai one week one skill, kalau dulu saya tulis 4 skillnya, hahaha itu bikin ga fokus kali yah, heheheh tapi alhamdulillah ada yang berhasil…, InsyaAllah, sounding hari ini, anak-anak akan saya kasih bintang selama seminggu dan akan dibelikan es krim kalau menyimpan baju kotor ditempatnya setelah mandi, karena biasanya harus di bilang berkali2 meski mereka tetap jalani, tapi semoga dengan one week one skill bisa menjadi kebiasaan baik hingga nanti.

 Keep fighting anak-anak sholeh :)


#Harike1
#Tantangan10Hari
#GameLevel2
#KuliahBundaSayang
#MelatihKemandirian
#InstitutIbuProfesional

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rindu yang takkan padam

Ketika itu, seakan aku berjalan tanpa kaki, melayang, lemas, tak bertenaga dan air mata yang tak kuasa ku bendung membanjiri mataku. Di umurku yang masih sangat muda dan membutuhkan kasih sayang. Seorang yang selalu menjadi sandaran, tempat bercerita, harus meninggalka nku tanpa ada suatu pertanda. Pagi itu aku pergi ke sekolah dasar di bandung, entah karena alasan apa mamah dan bapak memilihkan sekolah yang jaraknya tidak dekat dari rumah ku , sehingga mengharuskan ku menaiki angkutan umum dan menyebrangi rel kereta api, padahal masih ada beberapa sekolah yang bisa ku tempuh dengan berjalan kaki, mungkin ini bukan persoalan yang harus dipertanyakan, karena orang tua pasti telah memikirkannya lebih matang untuk kebaikan ku . Kadang aku, adikku dan kakakku, aku anak kedua dari empat bersaudara, selalu pergi bersamaan menuju sekolah. Ketika masih duduk di kelas 1 sd mamahlah yang mengantar dan menjemput ku dan sekarang, aku sudah naik ke kelas lebih tinggi, dan mama...

never too old to learn

Mumpung masih kecil....., itulah ungkapan yang sering dikatakan orang-orang ketika belajar banyak hal, seperti belajar berenang, ayo nak..belajar berenang...mumpung masih kecil..., belajar membaca..., belajar menulis.... dan banyak lagi , selalu saja dikaitkan dengan ungkapan mumpung masih kecil, tetapi memang benar sekali jika kita memulai belajar sesuatu sejak dari kecil itu akan selalu melekat terus, seperti dalam perkataan arab: التعلم في الصغر كالنقش على الحجر belajar ketika kecil bagaikan melukis diatas batu, tetapi kita pun tidak dapat memungkiri dengan salah satu perkataan: التعلم من المهد الى اللحد Belajarlah sejak dari buaian hingga ke liang lahat Perkataan ini menjelaskan bahwa kata belajar tidak melihat faktor usia, ‘’ hingga liang lahat’’ berarti hingga umur berapa pun kita, kita harus selalu belajar, apapun itu yang kita pelajari... yaa never too old to learn. Dan di hari minggu kemaren, liburan keluarga kecilku sedikit berbeda, pada hari minggu biasany...

Galau, pilih aku atau saya..........

Bulan kemarin saya memulai lagi menulis blog setelah sekian lama berhenti karena banyak alasan, alias tidak menyempatlan diri, getok kepala.... , setelah beberapa tulisan saya   post di blog dan saya baca kembali, rasanya kok tulisan saya agak gemana gitu, seperti ada kesan lain, dan saya pun bingung sekaligus dilema...yah galau laah,   antara memilih kata tunggal aku atau saya yang baik dalam penulisan, setelah membaca dari berbagai sumber, kesimpulannya seperti ini:  Aku dan saya memiliki arti yang sama, hanya beda dalam menggunakannya, dalam kamus besar bahasa indonesia Aku:   berarti yang berbicara atau yang menulis dalam ragam akrab, dari lain sumber kata aku menunjukkan statusnya lebih tinggi, usia lebih tua, mempunyai nilai puitis.   Sedangkan Saya: menunjukan statusnya lebih rendah, sopan, formal dan terdengar luwes dari pada aku dan dalam ragam resmi atau biasa. lumayan ada pencerahan setelah sedikit membaca buku ejaan bahasa indonesi...