Langsung ke konten utama

Mantan

Pagi itu saya didatangi oleh seorang adek tingkat ke asrama, saya langsung teringat kalau saya meminta tolong untuk mengisikan buku-buku pdf yang bagus, dan apa saja yang bermanfaat di hardisk, ketika itu hari jum'at, waktu libur kuliah ketika saya dicairo, dan biasanya saya gunakan untuk mencuci baju-baju selama semingguan, karena sayang kalau meninggalkan mata pelajaran kuliah, jadinya baju kotor dibiarkan menumpuk, apalagi ketika itu kalau tak salah saya tingkat akhir.

Setelah saya tahu dia nunggu di halte bis, saya keluar asrama dan langsung saya ambil hardisk tersebut, senyuman manis andalan dan ucapan terimakasih mengakhiri pertemuan, dan saya pun melanjutkan kerja rodi. :D

Awal pertemuan dengan dia kita sebut seterusnya Mr. R ketika saya sedang silaturahmi ke rumah teman dan suami teman mengundangnya juga, tak banyak bicara ketika itu, Mr. R hanya tersenyum-senyum, saya saja paling yang banyak tanya, karena merasa kaka tingkat, yah harus supel donk :).

Bulan demi bulan, dua tiga tahun berlalu, tak menyimpan rasa apapun, apalagi adek kelas, hahaha...

Di akhir tahun saya dikairo Mr. R muncul lagi, saya mulai sering meminta tolong diajarinya edit-edit foto, saya pun mulai kirim-kirim  dia makanan, termasuk isi hardisk itu, saya anggap dia seperti adek saya sendiri, hingga akhirnya saya pulang kampung ke indonesia Mr. R masih seperti adek saya.

Perjuangan kuliah s1 berakhir, perjuangan di indonesia baru dimulai, mulai lamar kerja sana-sini, dan mulailah galau dengan pendamping hidup yang benar-benar serius, karena kalau hanya berteman tapi mesra, ah...ga lah.

Akhirnya saya diterima mengajar di palembang, kota lumbung pangan, semua makanannya, asli saya suka semua kayanya, ahhaha...

Kegalauan mencari pendamping kembali datang ketika mengajar, sewaktu di bandung pernah sih ada seorang dua orang yang sepertinya menjurus ke arah sana, tapi saya kurang sreg.

Komunikasi dengan Mr. R masih seperti biasa, sebatas adek kadang cerita itu ini, biasalah...itu pun hanya via yahoo messenger, hahaha...karena dia masih dicairo untuk menyelesaikan kuliahnya,  entah mimpi apa saya semalam, Mr. R yang umurnya setahun lebih muda dari saya, dan kalau tingkat akademis dia 3 tahun bawah saya, tidak ada basa-basi ini itu, tidak ada ajakan berteman dekat atau apa, benar-benar tidak ada, hanya satu kalimat pendek yang saya ingat, "mau ga mbak jadi istri aku"? Tidak terpikirkan apapun sebelumnya, saya undurkan untuk menjawabnya.

Dan akhirnya dia menjadi suami saya sekarang sejak 8 tahun silam, Mr. R, mantan adek saya ketika kuliah, saya terima dia karena keberaniannya untuk menjalin janji suci dengan segala resikonya, dan mau menerima saya apa adanya, ya cerita inilah yang kadang membuat kita tersenyum-senyum geli :)

#rumbel iip kaltimra
#odos
#day

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rindu yang takkan padam

Ketika itu, seakan aku berjalan tanpa kaki, melayang, lemas, tak bertenaga dan air mata yang tak kuasa ku bendung membanjiri mataku. Di umurku yang masih sangat muda dan membutuhkan kasih sayang. Seorang yang selalu menjadi sandaran, tempat bercerita, harus meninggalka nku tanpa ada suatu pertanda. Pagi itu aku pergi ke sekolah dasar di bandung, entah karena alasan apa mamah dan bapak memilihkan sekolah yang jaraknya tidak dekat dari rumah ku , sehingga mengharuskan ku menaiki angkutan umum dan menyebrangi rel kereta api, padahal masih ada beberapa sekolah yang bisa ku tempuh dengan berjalan kaki, mungkin ini bukan persoalan yang harus dipertanyakan, karena orang tua pasti telah memikirkannya lebih matang untuk kebaikan ku . Kadang aku, adikku dan kakakku, aku anak kedua dari empat bersaudara, selalu pergi bersamaan menuju sekolah. Ketika masih duduk di kelas 1 sd mamahlah yang mengantar dan menjemput ku dan sekarang, aku sudah naik ke kelas lebih tinggi, dan mama...

never too old to learn

Mumpung masih kecil....., itulah ungkapan yang sering dikatakan orang-orang ketika belajar banyak hal, seperti belajar berenang, ayo nak..belajar berenang...mumpung masih kecil..., belajar membaca..., belajar menulis.... dan banyak lagi , selalu saja dikaitkan dengan ungkapan mumpung masih kecil, tetapi memang benar sekali jika kita memulai belajar sesuatu sejak dari kecil itu akan selalu melekat terus, seperti dalam perkataan arab: التعلم في الصغر كالنقش على الحجر belajar ketika kecil bagaikan melukis diatas batu, tetapi kita pun tidak dapat memungkiri dengan salah satu perkataan: التعلم من المهد الى اللحد Belajarlah sejak dari buaian hingga ke liang lahat Perkataan ini menjelaskan bahwa kata belajar tidak melihat faktor usia, ‘’ hingga liang lahat’’ berarti hingga umur berapa pun kita, kita harus selalu belajar, apapun itu yang kita pelajari... yaa never too old to learn. Dan di hari minggu kemaren, liburan keluarga kecilku sedikit berbeda, pada hari minggu biasany...

Galau, pilih aku atau saya..........

Bulan kemarin saya memulai lagi menulis blog setelah sekian lama berhenti karena banyak alasan, alias tidak menyempatlan diri, getok kepala.... , setelah beberapa tulisan saya   post di blog dan saya baca kembali, rasanya kok tulisan saya agak gemana gitu, seperti ada kesan lain, dan saya pun bingung sekaligus dilema...yah galau laah,   antara memilih kata tunggal aku atau saya yang baik dalam penulisan, setelah membaca dari berbagai sumber, kesimpulannya seperti ini:  Aku dan saya memiliki arti yang sama, hanya beda dalam menggunakannya, dalam kamus besar bahasa indonesia Aku:   berarti yang berbicara atau yang menulis dalam ragam akrab, dari lain sumber kata aku menunjukkan statusnya lebih tinggi, usia lebih tua, mempunyai nilai puitis.   Sedangkan Saya: menunjukan statusnya lebih rendah, sopan, formal dan terdengar luwes dari pada aku dan dalam ragam resmi atau biasa. lumayan ada pencerahan setelah sedikit membaca buku ejaan bahasa indonesi...