Hampir begitu setiap hari yang dilakukan jihan... perempuan berdarah minang itu.... ia selalu tertidur dilarut malam karena ia harus menyelesaikan beberapa pekerjaan rumah... ia menyetrika pakaian yang harus ia dan keluarganya kenakan di esok hari karena jihan dan suaminya sama sama bekerja di dinas kesehatan dan anak pertamanya baru memasuki tk b sedangkan yang kedua ia titipkan pada seorang pengasuh tetangga rumahnya.. selain itu cucian yang menumpuk harus diselesaikan sebelum adzan subuh berkumandang.... itupun ia selingi dengan memasak untuk bekal kedua anaknya itu... sungguh terasa repot saya melihatnya...berada selama seminggu dikediamannya memberikan saya banyak pelajaran yang bisa saya ambil dari sosok jihan... apakah ia tidak merasa lelah.... dengan pekerjaan yang masih ia lakukan dengan serba manual, bekerja dari pukul tujuh hingga sore hari..dilanjutkan menyusui anak dimalam hari karena anak keduanya belum lagi genap dua tahun...dilanjutkan dengan pekerjaan domestik...ketika menyusuilah jihan mengambil sela sela waktunya untuk tertidur...sungguh hebat jihan semoga Allah selalu memberikan kekuatan..... dan kesehatan untuk keluarga kalian...Aamiiin...
Ketika itu, seakan aku berjalan tanpa kaki, melayang, lemas, tak bertenaga dan air mata yang tak kuasa ku bendung membanjiri mataku. Di umurku yang masih sangat muda dan membutuhkan kasih sayang. Seorang yang selalu menjadi sandaran, tempat bercerita, harus meninggalka nku tanpa ada suatu pertanda. Pagi itu aku pergi ke sekolah dasar di bandung, entah karena alasan apa mamah dan bapak memilihkan sekolah yang jaraknya tidak dekat dari rumah ku , sehingga mengharuskan ku menaiki angkutan umum dan menyebrangi rel kereta api, padahal masih ada beberapa sekolah yang bisa ku tempuh dengan berjalan kaki, mungkin ini bukan persoalan yang harus dipertanyakan, karena orang tua pasti telah memikirkannya lebih matang untuk kebaikan ku . Kadang aku, adikku dan kakakku, aku anak kedua dari empat bersaudara, selalu pergi bersamaan menuju sekolah. Ketika masih duduk di kelas 1 sd mamahlah yang mengantar dan menjemput ku dan sekarang, aku sudah naik ke kelas lebih tinggi, dan mama...
Komentar
Posting Komentar