Jiwa manusia itu selalu minta diisi, jikalau jiwa dalam keadaan kosong kemudian ada yang datang memasukinya biasanya akan menjadi kecanduan, contoh anak-anak yang ngga di ajak ngobrol atau main, atau nggak di ajak cerita apa aja sama orang terdekatnya dan kemudian ada handphone yang mampu mengisi jiwanya, maka si anak akan terus-menerus cari hp untuk mengisi kekosongan jiwanya, sama halnya istri atau suami, kalau tidak ada kehangatan dari pasangannya pasti akan mencari yang mengisi jiwanya, entah dengan ngobrol di medsos atau dengan cara waste time lainnya, dan biasanya nagih. Jadi gemana donk... Intinya ya harus saling mengisi, apalagi kalau mengisi jiwanya dengan membaca Alquran dan berdzikir kepada Allah, MasyaAllah tabarakallah...
Ketika itu, seakan aku berjalan tanpa kaki, melayang, lemas, tak bertenaga dan air mata yang tak kuasa ku bendung membanjiri mataku. Di umurku yang masih sangat muda dan membutuhkan kasih sayang. Seorang yang selalu menjadi sandaran, tempat bercerita, harus meninggalka nku tanpa ada suatu pertanda. Pagi itu aku pergi ke sekolah dasar di bandung, entah karena alasan apa mamah dan bapak memilihkan sekolah yang jaraknya tidak dekat dari rumah ku , sehingga mengharuskan ku menaiki angkutan umum dan menyebrangi rel kereta api, padahal masih ada beberapa sekolah yang bisa ku tempuh dengan berjalan kaki, mungkin ini bukan persoalan yang harus dipertanyakan, karena orang tua pasti telah memikirkannya lebih matang untuk kebaikan ku . Kadang aku, adikku dan kakakku, aku anak kedua dari empat bersaudara, selalu pergi bersamaan menuju sekolah. Ketika masih duduk di kelas 1 sd mamahlah yang mengantar dan menjemput ku dan sekarang, aku sudah naik ke kelas lebih tinggi, dan mama...
Komentar
Posting Komentar