Langsung ke konten utama

NICE HOMEWORK #3

Di Nhw#3 ini materinya lebih menantang, karena banyak pertanyaan yang harus kita jawab dari hati kita, semoga tulisan ini mewakili.

*MEMBANGUN PERADABAN DARI DALAM RUMAH*

Bunda, setelah kita belajar tentang "Membangun Peradaban dari Dalam Rumah" maka pekan ini kita akan belajar mempraktekkannya satu persatu.


*Nikah*

Bagi anda yang sudah berkeluarga dan dikaruniai satu tim yang utuh sampai hari ini.

a. Jatuh cintalah kembali kepada suami anda, buatlah surat cinta yang menjadikan anda memiliki "alasan kuat" bahwa dia layak menjadi ayah bagi anak-anak anda.Berikan kepadanya dan lihatlah respon dari suami.

Untuk surat cinta saya posting in other post.
Kalau mau baca bisa dilihat di post terbaru setelah postingan ini, meski agak lebay gpp yah. :)

b.Lihatlah anak-anak anda, tuliskan potensi kekuatan diri mereka masing-masing.

MasyaAllah wal hamdulillah, Allah berikan kepada kami dua anak laki-laki dengan potensi yang luar biasa menurut saya pribadi, anak pertama saat ini berumur tujuh tahun lebih delapan bulan, dia hadir di masa kami meniti dan menata keluarga kecil kami, dengan keadaan serba pas-pas an, tetapi hisyam anak pertama kami, selalu nerimo kalau dalam istilah jawanya, setiap kami sounding tentang keuangan yang pas, atau menunda keinginan sejenak, hisyam tidak pernah merengek memaksa, saya bilang berkali-kali, InsyaAllah kita akan beli nanti, dan alhamdulillah sampai saat ini, kakanya mampu mengajarkan hal itu kepada adiknya, hisyam bertambah bijak untuk menjadi seorang kaka, apalagi ketika adeknya zaky anak kedua saya lahir, saya selalu sounding dari masa kehamilan, meski jarak 3 tahun antara kaka dengan adek, tapi hisyam serasa bisa memahami kehadiran adeknya. Alhamdulillah
Kemandiriannya bertahap demi tahap dilakoninya, adeknya pun begitu, meski perbedaan yang menonjol antara mereka berdua itu tidak bisa dipungkiri, mereka adalah anak yang unik, yang Allah hadirkan dengan bakat dan bawaanya masing-masing.
Adeknya masih berasa ingin dimanja sama saya, karena belum ada adek lagi, belum tau nanti, tapi zaky, empat tahun lebih tujuh bulan sudah dapat memperlihatkan kemampuannya dalam kegiatan fisik, zaky lebih senang berolahraga, bergerak, dan kegiatan fisik lainnya, jadi teringat, dimasa pertumbuhannya menuju dua tahun, zaky pernah kaku kakinya selama tiga hari karena bolak balik tangga dan perosotan di masjid, belum lagi tangannya pernah terkilir dan tidak bisa bergerak selama seminggu, karena kesukaannya loncat-loncat dikasur, masyaAllah, ini tantangan saya untuk mencari minat bakatnya yang tepat dan baik, beda dengan kakanya yang lebih kalem dari adeknya, diumur tujuh tahun hisyam memperlihatkan binar matanya di bidang kaligrafi, dan alhamdulillah sampai hari ini dia selalu easy dan enjoy jalaninya, tulisannya pun bertambah baik dari hari kehari. Alhamdulillah hadza min fadhlika... Semua ini hanyalah karunia dari engkau ya Allah, hamba hanya berusaha menjaga, mendidik amanah-Mu dengan sebaik-baiknya, tapi sesungguhnya engkaulah sebaik-baik penjaga dan pendidik. ALHAMDULILLAH
Jadikanlah anak-anak kami anak yang sholeh yang engkau ridhoi, Aamin.


c. Lihatlah diri anda, silakan cari kekuatan potensi diri anda. kemudian tengok kembali anak dan suami, silakan baca kehendak Allah, memgapa anda dihadirkan di tengah-tengah keluarga seperti ini dengan bekal kekuatan potensi yg anda miliki.

Saya adalah pribadi yang simple, suka tersenyum, senang menyambung silaturahmi, semangat dan suka menyebar semangat, saya bukan orang yang cerdas, tapi saya memiliki kemampuan untuk belajar lebih rajin hingga bisa mengejar impian, tapi sayangnya saya moody, itu penyakit saya, kalo sudah ga mood saya serasa lelah dan leyeh-leyeh seakan tidak ada kerjaan, blank seperti tiada daya upaya, :D.
Alhamdulillahnya saya sudah tau mood booster saya, jadi kalau penyakit itu datang saya akan menjalani beberapa tips mood booster saya.

Saya juga senang mendengar curhatan orang dan memotivasinya, karena dengan memotivasi orang lain, saya telah memanggil diri saya sendiri untuk selalu bersemangat, dan memposisikan diri untuk  berpositif thinking, tapi kadang saya suka ngeyel kalau kata suami, kata urang sunda mah kekeuh :D.

Dan saya juga suka berbagi, apapun itu,  tetapi suka sedih jika saya belum mampu pas ingin sekali membantu, dan PR saya adalah saya belum mampu mengatur dan mengelola keuangan dengan baik.

Ya Allah, berikanlah kepada hamba rezeki akhlaq yang baik yang engkau ridhoi.

d. Lihat lingkungan dimana anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan anda? adakah anda menangkap maksud Allah, mengapa keluarga anda dihadirkan disini?

Delapan tahun perjalanan keluarga kecil kami, lika liku perjalanan kami jalani dengan rasa syukur dan selalu melihat kondisi orang di bawah kami, Alhamdulillah selama delapan tahun, kurang lebih kami sudah hampir delapan kali juga pindah-pindah tempat, dari pindah kontrakan, pindah antar kota, juga antar provinsi. Berbagai karakter ditempat baru menjadi pelajaran terbaik untuk kami, Allah ajarkan kami untuk menjadi pribadi yang kuat, tingkat sensitif saya sangat tinggi ketika sebelum menikah, tapi alhamdulillah setelah banyak mengenal berbagai perangai, tingkat ke baperan saya mulai berkurang, dan galau pun lebih mudah teratasi, dan hal ini akan menjadi tantangan setiap insan mana pun, karena kita makhluk sosial yang akan selalu berhubungan dengan manusia. Berada ditempat yang saya tinggali saat ini pun tak lepas dari tantangan tersebut, tinggal sikap kita dalam menghadapi tantangannya.

Ditempat manapun saya berada selama ini, Allah tidak pernah lepaskan saya dari mengajar bahasa Al-quran dan sebangsanya, meski masih tingkat dasar sekali tapi selalu itu dan itu yang saya ajarkan, saya jadi berpikir dan bertekad ingin sekali saya profesional dalam bidang itu, tapi dalam tingkat dasarnya, karena saya ingin fokus di satu kalangan, misal bahasa arab untuk anak-anak, atau remaja, ya begitu. Karena untuk sukses dan profesional tidak mungkin kan kita ambil semuanya, ini seperti penyesalan tersendiri karena saya tidak fokus dari dulu, okeh... Peace, kita berdamai hahaah, semoga disisa umur ini Allah dapat memampukan saya untuk memanfaatkan sisa-sisa umur ini.


Selamat membaca hati dan menuliskannya dengan nurani. Sehingga kata demi kata di nice homework #3 kali ini akan punya ruh, dan menggerakkan hati yang membacanya.


Salam Ibu Profesional,


/Tim Matrikulasi IIP/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rindu yang takkan padam

Ketika itu, seakan aku berjalan tanpa kaki, melayang, lemas, tak bertenaga dan air mata yang tak kuasa ku bendung membanjiri mataku. Di umurku yang masih sangat muda dan membutuhkan kasih sayang. Seorang yang selalu menjadi sandaran, tempat bercerita, harus meninggalka nku tanpa ada suatu pertanda. Pagi itu aku pergi ke sekolah dasar di bandung, entah karena alasan apa mamah dan bapak memilihkan sekolah yang jaraknya tidak dekat dari rumah ku , sehingga mengharuskan ku menaiki angkutan umum dan menyebrangi rel kereta api, padahal masih ada beberapa sekolah yang bisa ku tempuh dengan berjalan kaki, mungkin ini bukan persoalan yang harus dipertanyakan, karena orang tua pasti telah memikirkannya lebih matang untuk kebaikan ku . Kadang aku, adikku dan kakakku, aku anak kedua dari empat bersaudara, selalu pergi bersamaan menuju sekolah. Ketika masih duduk di kelas 1 sd mamahlah yang mengantar dan menjemput ku dan sekarang, aku sudah naik ke kelas lebih tinggi, dan mama...

never too old to learn

Mumpung masih kecil....., itulah ungkapan yang sering dikatakan orang-orang ketika belajar banyak hal, seperti belajar berenang, ayo nak..belajar berenang...mumpung masih kecil..., belajar membaca..., belajar menulis.... dan banyak lagi , selalu saja dikaitkan dengan ungkapan mumpung masih kecil, tetapi memang benar sekali jika kita memulai belajar sesuatu sejak dari kecil itu akan selalu melekat terus, seperti dalam perkataan arab: التعلم في الصغر كالنقش على الحجر belajar ketika kecil bagaikan melukis diatas batu, tetapi kita pun tidak dapat memungkiri dengan salah satu perkataan: التعلم من المهد الى اللحد Belajarlah sejak dari buaian hingga ke liang lahat Perkataan ini menjelaskan bahwa kata belajar tidak melihat faktor usia, ‘’ hingga liang lahat’’ berarti hingga umur berapa pun kita, kita harus selalu belajar, apapun itu yang kita pelajari... yaa never too old to learn. Dan di hari minggu kemaren, liburan keluarga kecilku sedikit berbeda, pada hari minggu biasany...

Galau, pilih aku atau saya..........

Bulan kemarin saya memulai lagi menulis blog setelah sekian lama berhenti karena banyak alasan, alias tidak menyempatlan diri, getok kepala.... , setelah beberapa tulisan saya   post di blog dan saya baca kembali, rasanya kok tulisan saya agak gemana gitu, seperti ada kesan lain, dan saya pun bingung sekaligus dilema...yah galau laah,   antara memilih kata tunggal aku atau saya yang baik dalam penulisan, setelah membaca dari berbagai sumber, kesimpulannya seperti ini:  Aku dan saya memiliki arti yang sama, hanya beda dalam menggunakannya, dalam kamus besar bahasa indonesia Aku:   berarti yang berbicara atau yang menulis dalam ragam akrab, dari lain sumber kata aku menunjukkan statusnya lebih tinggi, usia lebih tua, mempunyai nilai puitis.   Sedangkan Saya: menunjukan statusnya lebih rendah, sopan, formal dan terdengar luwes dari pada aku dan dalam ragam resmi atau biasa. lumayan ada pencerahan setelah sedikit membaca buku ejaan bahasa indonesi...