Jeritan histeris mengisi ruangan kecil berukuran 2x2,5 cm, terdengar tangisan seorang bayi, sang ibu bergegas menghampiri ruangan tadi, dan si bayi pun masih berteriak dan menangis, si ibu berusaha menenangkan tangisannya dengan memberinya air, tetapi bayi kecil itu menolaknya dan menarik baju si ibu pertanda ingin menyusu, tanpa disadari oleh sang ibu ketika ia menyusui bayinya ternyata pipi kanannya telah memerah karena menjadi santapan nyamuk nyamuk liar dimalam hari, maaf ya naak!!!!
Ketika itu, seakan aku berjalan tanpa kaki, melayang, lemas, tak bertenaga dan air mata yang tak kuasa ku bendung membanjiri mataku. Di umurku yang masih sangat muda dan membutuhkan kasih sayang. Seorang yang selalu menjadi sandaran, tempat bercerita, harus meninggalka nku tanpa ada suatu pertanda. Pagi itu aku pergi ke sekolah dasar di bandung, entah karena alasan apa mamah dan bapak memilihkan sekolah yang jaraknya tidak dekat dari rumah ku , sehingga mengharuskan ku menaiki angkutan umum dan menyebrangi rel kereta api, padahal masih ada beberapa sekolah yang bisa ku tempuh dengan berjalan kaki, mungkin ini bukan persoalan yang harus dipertanyakan, karena orang tua pasti telah memikirkannya lebih matang untuk kebaikan ku . Kadang aku, adikku dan kakakku, aku anak kedua dari empat bersaudara, selalu pergi bersamaan menuju sekolah. Ketika masih duduk di kelas 1 sd mamahlah yang mengantar dan menjemput ku dan sekarang, aku sudah naik ke kelas lebih tinggi, dan mama...
Komentar
Posting Komentar