Hari-hari
ini aku selalu dibingungkan dengan tumpukan baju yang harus disetrika, setelah
dari jemuran bajuku langsung dimasukan kedalam tas, berharap nanti bisa
langsung kusetrika, tetapi waktu yang dua puluh empat jam seakan tidak cukup
bagiku, haduuuh... kurang pintar mengatur waktu nih, sejak bangun tidur jam tiga pagi aku langsung
merendam cucian yang akan kucuci setengah atau sejam nanti, lalu aku
menyempatkan berdoa dalam tahajudku, dan setelahnya aku memulai kembali
pekerjaan-pekerjaan domestik, dari memasak nasi, mencuci piring, dan akhirnya
mencuci rendaman tadi. Setelah subuh lanjut memasak dan tet jam enam harus siap
semua dan makan bersama suami karena ia harus pergi kerja, untungnya kedua
anakku selalu tidur nyenyak pada jam-jam kerjaku tadi meski kadang anak keduaku
yang masih berumur bulanan kadang terbangun minta asi, selesai sarapan, mulai
lagi dengan memandikan kedua anakku, menyuapi, hingga beres-beres rumah dan
memasak untuk siang dan malam nanti.
Banyak sekali pekerjaan ibu rumahan jika terus diceritakan, seperti
tiada henti-hentinya, disini aku benar-benar dituntut untuk bisa mengatur waktu
yang dua puluh empat jam dalam sehari semalam dengan sebaik-baiknya, waktu yang
kuatur saat ini beda pada saat aku masih sendiri, teringat dengan buku ini padahal
aku telah membacanya dua kali, dan dikala aku kebingungan tentang mengatur
waktu aku selalu menyempatkan membacanya kembali, tetapi saat ini aku ingin meninjaunya
dengan bahasaku sendiri dengan harapan aku bisa bangun dari kebingungan tentang
pengaturan waktu yang sering membuatku lebih malas dan bukannya semangat untuk
mengerjakan tumpukan kerjaan.
Buku karya
syeikh yusuf qordhowi ini memaparkan tentang waktu dalam kehidupan kita. Banyak
sekali ayat –ayat dalam alquran dan hadits nabi yang memperhatikan tentang
waktu. Kalau disebutkan akan panjang juga bahasannya, yang penting saja lah...
setidaknya bisa jadi booster bagikuJ, banyak ayat yang diawali dengan waktu, seperti
demi waktu malam dan siang, demi waktu fajar, demi waktu dluha, seperti yang
kita ketahui sebagian ahli tafsir mengatakan jika Allah bersumpah dengan
sesuatu adalah untuk memalingkan pandangan kita kepadanya, dan memperingatkan
atas kebesaran manfaat dan pengaruhnya.
Begitu juga dalam satu hadits
disebutkan tentang besarnya nilai suatu waktu, bahkan menjadi bahan pertanyaan
diwaktu hari perhitungan kelak, disebutkan dari muadz bin jabal sesungguhnya
nabi saw bersabda: tidak akan bergerak kaki seorang hamba dihari kiamat, hingga
ia ditanya tentang empat kebiasaan: tentang umurnya dengan apa ia
menghabiskannya, tentang masa mudanya
untuk apa ia menggunakannya, dan tentang hartanya dari mana ia mendapatkannya
dan pada apa ia menafkahinya, dan tentang ilmunya dan apa yang telah engkau
lakukan dengannya. Hadits riwayat bazzar dan thobroni dengan sanad shahih.
Wah wah.....
baru sampai sini saja langsung berhenti nulis dan memikirkan apa saja yang
telah ku lakukan dahulu, tetapi hidup harus lihat kedepan dan membenahi yang
lalu, umur yang sudah tidak lagi muda harus benar-benar digunakan dengan
hal-hal yang bermanfaat entah itu untuk orang lain terutama untuk diri sendiri.
Gunakan
selalu waku dengan baik, atur dengan rapih, karena setiap waktu mempunyai
pekerjaannya sendiri-sendiri menurut beliau, dan pekerjaan itu lebih banyak
dari waktu yang telah ditentukan, ada satu wasiat abu bakar kepada utsman,
ketahuilah sesungguhnya ada amalan bagi Allah disiang hari tidak diterima
dimalam hari, dan amalan di malam hari tidak diterima disiang hari. Seperti
waktu-waktu sholat yang sudah ditentukan, waktu berpuasa, waktu berhaji, dan
ingatlah selalu kelebihan pada setiap waktu itu.
Rosulullah
pun mengatakan dalam satu hadits agar kita selalu menggunakan lima hal sebelum
datangnya yang lima hal, yang artinya: gunakanlah yang lima sebelum datang yang
lima: waktu muda mu sebelum kamu tua, waktu luangmu sebelum kamu sibuk, waktu
sehatmu sebelum kamu sakit, waktu kayamu sebelum kamu miskin, waktu hidupmu
sebelum kamu mati.
Dalam buku
ini juga diterangkan tentang bagaimana menghadapi kehidupan yang lalu sekarang
dan masa depan, lebih baik baca sendiri deh biar lebih mantap hehehe...., ada
satu syair didalamnya yang bisa membuatku bangun dari malas :P bunyinya begini
nih,
قال الشاعر :
إذا مر بي يوم و لم أقتبس هدى
و لم أستفذ علما فما ذاك من عمري
jika hari terlewatkan begitu saja dengan tidak memperoleh hidayah
dan tidak mendapat ilmu apalah arti umurku ini
و لم أستفذ علما فما ذاك من عمري
jika hari terlewatkan begitu saja dengan tidak memperoleh hidayah
dan tidak mendapat ilmu apalah arti umurku ini
Nah, mulai mengatur waktu lagi deh, jadi kapan yah waktu yang tepat untuk
menyetrika ? # mikir :)
Komentar
Posting Komentar