kampus Al-azhar putri kairo mesir tampak dari depan
Foto ini membuatku kangen segala tentangnya, ini foto
kampusku di Al-azhar putri dicairo mesir, segala perasaan selamaku berada
disana sungguh bercampur aduk, egypt i’m in love, pokonya ku kangen mesirku,
lima tahun tinggal dinegeri para nabi ini sungguh membekaskan banyak kenangan,
duh bahasanya....:) kepergianku kesana semua berawal dari mimpi tahun 1999
silam, aku masih sekolah di pondok pesantren aku mendambakan agar aku bisa
melanjutkan kuliah di Al-azhar cairo mesir, impian itu muncul ketika salah
seorang pengajar datang ke pondok setelah lulus belajar dari cairo sana, dan ia
mendapat kesempatan untuk mengabdi dipondokku karena ia adalah seorang alumni pondok
pesantren, karena cerita-cerita dan motivasinya lah aku mulai bermimpi untuk
kuliah disana, ketika itu aku masih kelas 4 setara dengan 1 sma jika sekolah
diluaran, selama waktu belajar aku selalu membayangkan keadaan kuliah dan hidup
di cairo mesir, dari sejak itu aku menyukai mesir, aku cari-cari info tentang
mesir, aku cari info tentang Al-azhar, hingga akhirnya waktu pun tak terasa.
aku pun lulus dari pesantren tahun 2001, aku mendapat
kesempatan untuk mengabdi selama setahun dipesantrenku, keinginanku untuk
kuliah di Al-azhar pun lebih menggebu gebu, aku lebih mempersiapkan diri untuk
mengejar impianku ini. Aku cari-cari info penerimaan beasiswa ke timur tengah
karena aku bukan dari keluarga yang berada, bahkan orang tuaku sendiri seperti
menghalangi impianku ini karena bingung akan biayanya kelak, aku juga mempersiapkan
semua materi-materi yang akan diujikan kelak ketika seleksi, aku belajar kesana
kemari mencari pembimbing pelajaran yang tidak ku mengerti. Disaatku
bersemangat mengejar impian ini, sebagian temanku pun mencibir atas mimpiku dan
meremehkan kemampuanku karena aku bukan termasuk murid berprestasi diangkatanku,
seakan aku tidak akan mampu menghadapi pembelajaran kelak di Al-azhar yang
memang banyak sekali mahasiswa-mahasiswi dari belahan bumi itu harus menetap
lama di negeri seribu menara itu karena tidak naik tingkat. Meski cibiran
datang tapi aku tetap yakin dengan impianku karena ku yakin selalu ada
pertolongan Allah.
Waktu untuk mendaftar beasiswa pun tiba, aku mengambil
bagian yang di jakarta karena aku mendengar kabar bahwa di bandung tempatku
sendiri tidak diadakan program penerimaan untuk beasiswa ke timur tengah, aku
pun pergi ke jakarta bersama beberapa teman untuk mendaftar, ternyata ujian
seleksi diadakan keesokan harinya, jadi terpaksa aku harus mencari tumpangan
tidur untuk beberapa malam karena ujian diadakan dua hari.
Segala puji bagi Allah ujian tulis kujalani dengan lancar,
aku pun kembali kerumah teman yang ku tumpangi itu karena esok aku harus
mengikuti ujian lisan. keadaan jakarta yang belum bersahabat denganku, terlewati
dengan cepat. Keesokan harinya aku pergi lebih awal dengan bajaj, meski diajak
berputar-putar agar ongkos dibayar mahal baginya yang penting aku sampai tidak
terlambat, ujian lisan pun dimulai, meski jawaban ku tidak semulus teman
disampingku, tapi aku tetap optimis dengan jawabanku meski terbata-bata.
Sebulan sudah dari masa ujian penerimaan beasiswa,
ketar-ketir ku menanti jawaban, aku hanya berserah, lulus atau tidak, kumohon
yang terbaik dari Allah, jikapun tidak diterima tahun itu aku akan mengejarnya
lagi ditahun depan, karena aku sangat memimpikannya. Kabar kelulusanpun keluar,
aku langsung pergi ke warnet dipondokku, Alhamdulillah namaku ada disana, dan
tertera dipengumuman itu bagi yang lulus akan diadakan lagi ujian dikedutaan
besar mesir di indonesia dan mengikuti masa pelatihan selama beberapa bulan.
Ternyata masih ada ujian, tapi Hati ini sungguh riang tak terhingga karena aku
telah lolos bapak pertama.
Bersambung yah........... :)
Komentar
Posting Komentar