Langsung ke konten utama

NICE HOMEWORK #8



*MISI HIDUP DAN PRODUKTIVITAS*

Bunda, setelah di materi NHW#8 kita belajar tentang bagaimana pentingnya menemukan misi hidup untuk menunjang produktivitas keluarga. Maka saat ini kita akan lebih menggali bagaimana menerapkannya secara teknis sbb :

a. Ambil salah satu dari ranah aktivitas yang sudah teman-teman tulis di kuadran SUKA dan BISA (lihat NHW#7)

 1. Mengajar anak-anak dirumah

b. Setelah ketemu satu hal, jawablah pertanyaan “BE DO HAVE” di bawah ini :

1. Mental seperti apa yang harus anda miliki untuk menjadi seperti yang anda inginkan ? (BE)

saya harus selalu bersemangat untuk belajar, mencari inspirasi pembelajaran untuk anak2, mempersiapkannya sebelum belajar dimulai.
Saya harus menanam segala hal yang baik dan positif karena saya akan menuainya kelak.

2. Apa yang harus anda lakukan untuk menjadi seperti yang anda harapkan ?(DO)

- segala persiapan pembelajaran esok hari harus sudah siap sebelum tidur.
- mencatat target dan evaluasi setiap pembelajaran.
-terus melakukan pembelajaran tentang pendidikan anak dan apapun yang mendukung.


3. Apa yang akan anda lakukan apabila anda sudah memiliki yang anda harapkan? (HAVE)

- mengedukasi orang terdekat, adek saudara, tetangga bahwa mendidik anak adalah tugas paling utama seorang ibu, boleh kita mendelegasikannya tapi bukan berarti lepas tangan.

c. Perhatikan 3 aspek dimensi waktu di bawah ini dan isilah:

1. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu kehidupan kita (lifetime purpose)

-memantaskan diri pribadi dan keluarga untuk menjadi hamba-hamba yang sholeh /sholihah dan bermanfaat bagi sesama dengan apa yang kita miliki.

2.Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu 5-10 tahunke depan ( strategic plan)

-memfasilitasi bakat anak-anak hingga profesional dibidangnya.
- mampu mengikuti kompetisi diluarnegeri.
- menghasilkan karya sesuai dengan minat bakat.

3. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu satu tahun ( new year resolution)

- ditahun ini ingin melengkapi buku2 penunjang pembelajaran anak-anak dan ingin membuat mereka cinta buku.

Mulailah dengan PERUBAHAN, karena pilihannya hanya satu BERUBAH atau KALAH

Salam Ibu Profesional,

/Tim Matrikulsi IIP/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Galau, pilih aku atau saya..........

Bulan kemarin saya memulai lagi menulis blog setelah sekian lama berhenti karena banyak alasan, alias tidak menyempatlan diri, getok kepala.... , setelah beberapa tulisan saya   post di blog dan saya baca kembali, rasanya kok tulisan saya agak gemana gitu, seperti ada kesan lain, dan saya pun bingung sekaligus dilema...yah galau laah,   antara memilih kata tunggal aku atau saya yang baik dalam penulisan, setelah membaca dari berbagai sumber, kesimpulannya seperti ini:  Aku dan saya memiliki arti yang sama, hanya beda dalam menggunakannya, dalam kamus besar bahasa indonesia Aku:   berarti yang berbicara atau yang menulis dalam ragam akrab, dari lain sumber kata aku menunjukkan statusnya lebih tinggi, usia lebih tua, mempunyai nilai puitis.   Sedangkan Saya: menunjukan statusnya lebih rendah, sopan, formal dan terdengar luwes dari pada aku dan dalam ragam resmi atau biasa. lumayan ada pencerahan setelah sedikit membaca buku ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan, in

Rindu yang takkan padam

Ketika itu, seakan aku berjalan tanpa kaki, melayang, lemas, tak bertenaga dan air mata yang tak kuasa ku bendung membanjiri mataku. Di umurku yang masih sangat muda dan membutuhkan kasih sayang. Seorang yang selalu menjadi sandaran, tempat bercerita, harus meninggalka nku tanpa ada suatu pertanda. Pagi itu aku pergi ke sekolah dasar di bandung, entah karena alasan apa mamah dan bapak memilihkan sekolah yang jaraknya tidak dekat dari rumah ku , sehingga mengharuskan ku menaiki angkutan umum dan menyebrangi rel kereta api, padahal masih ada beberapa sekolah yang bisa ku tempuh dengan berjalan kaki, mungkin ini bukan persoalan yang harus dipertanyakan, karena orang tua pasti telah memikirkannya lebih matang untuk kebaikan ku . Kadang aku, adikku dan kakakku, aku anak kedua dari empat bersaudara, selalu pergi bersamaan menuju sekolah. Ketika masih duduk di kelas 1 sd mamahlah yang mengantar dan menjemput ku dan sekarang, aku sudah naik ke kelas lebih tinggi, dan mama