Ini kali kedua saya dan keluarga idul fitri di pasir pangaraian rokan hulu, karena sudah terbiasa berjauhan dengan sanak saudara sejak masa kuliah lalu menikah, keadaan itu telah menjadikan saya lebih kuat, karena tidak selamanya juga kita akan dikelilingi saudara, tetapi tidak dipungkiri juga rasa rindu itu selalu ada, ingin bareng mereka yang sama-sama sedang berkumpul, dan saya bersyukur sekali banyak teman yang bisa saling berbagi cerita disini.
Tahun depan entah mau berlebaran dimana, bagiku mau dimana saja tetap berharap selalu dikelilingi orang orang sholeh. Aamiiin
Ketika itu, seakan aku berjalan tanpa kaki, melayang, lemas, tak bertenaga dan air mata yang tak kuasa ku bendung membanjiri mataku. Di umurku yang masih sangat muda dan membutuhkan kasih sayang. Seorang yang selalu menjadi sandaran, tempat bercerita, harus meninggalka nku tanpa ada suatu pertanda. Pagi itu aku pergi ke sekolah dasar di bandung, entah karena alasan apa mamah dan bapak memilihkan sekolah yang jaraknya tidak dekat dari rumah ku , sehingga mengharuskan ku menaiki angkutan umum dan menyebrangi rel kereta api, padahal masih ada beberapa sekolah yang bisa ku tempuh dengan berjalan kaki, mungkin ini bukan persoalan yang harus dipertanyakan, karena orang tua pasti telah memikirkannya lebih matang untuk kebaikan ku . Kadang aku, adikku dan kakakku, aku anak kedua dari empat bersaudara, selalu pergi bersamaan menuju sekolah. Ketika masih duduk di kelas 1 sd mamahlah yang mengantar dan menjemput ku dan sekarang, aku sudah naik ke kelas lebih tinggi, dan mama...
Komentar
Posting Komentar