Langsung ke konten utama

15 hari bareng my way...

setelah resmi dapat id, saya ngapain coba...
ya..saya jualan, saya tawar-tawarin ke keluarga dulu pastinya, nah.. sedikit cerita dibalik gabungnya saya di my way, jadi ketika pengen gabung itu saya lagi ga punya anggaran lebih, kuota internet pun saya nebeng ke suami.

 jadi setelah saya tanya-tanya produk my way dari upline saya sekarang, itu foto produk saya share ke medsos yang saya punya, dan saya tawarkan ke teman-teman di list contact, ada yang cantol kah....?

 Alhamdulillah dua orang melirik produknya, karena tertarik dari gambar foto yang hasilnya bikin kinclong perabotan rumah tangga, singkat cerita temen saya beli empat buah lahlouba, nah...saya kan ga punya tuh barang, daftar aja belum :D , jadi saya bilang sama upline saya, ada yang beli nih...tolong kirimkan, tidak ada untung yang saya dapat, saya jual sama dengan harga katalog dan tidak saya tambahkan sama sekali...saya pikir ini mengenalkan..., nah...ternyata teman yang beli ini masyaAllah memberikan uang lebih, tuh kan Allah itu maha baik, kita pikir ga kasih keuntungan dari penjualan, Allah berikan dengan cara-Nya yang lain.

Dan uang itu dikirim langsung ke rekening upline saya, nah..kalo itu dikirim ke rekening saya, mungkin sudah saya pakai..hehhehe, apalagi keadaan lagi butuh :)
sempat terpikir ambil aja lah uangnya, tapi hati kecil ah... ga usah deh, buat barang aja..., dari situ saya tanya ke upline, kira-kira itu uang cukupkah untuk daftar sekaligus ongkir sama satu barang...?'' eh ternyata uangnya hanya cukup untuk daftar dan kirim starter kit, oke... ga apa-apa Alhamdulillah.
perkiraan tanggal 10 januari 2020 saya resmi jadi member my way.
nah, mulai tuh...saya ikut belajar di kulwap atau kulgram, pokonya saya ikuti dulu, paham ga paham... saya ikutin :D
yang saya tau pokoknya jualan... karena mlm yang murni kan harus ada produk yang dijualkan..., dan bukan hanya jualan mimpi atau gaya-gayaan .... :)
jadi ya saya jualan...saya gencarkan jualan, iklan-iklan, share katalog.. tawarin ke A,B dan seterusnya.

Alhamdulillah ada penjualan, seneng ga...? ya seneng banget, apalagi penjualan kita berubah jadi poin, disinilah kerja kita di hargai.
jadi di bulan pertama saya gabung di myway, Alhamdulillah banyak teman yang saling mendukung, bahkan teman saya di cairo pun yang asli orang mesir sudah gabung di my way, bisa lihat di fb saya ekanurdiana, dia banyak ceritain tentang foundernya my way. insyaAllah saya ceritakan juga nanti :)

kembali ke 15 hari bareng my way, perjalanan ke akhir bulan januari Alhamdulillah ada dua orang yang daftar, dan langsung berjualan juga.. hingga dipenghujung januari Alhamdulillah saya sampai di level 6%.

masyaAllah, ini diluar dugaan juga, saya berpikir santai aja lah, insyaAllah bisa naik tiap bulan, eh ternyata qodarullah loncat ke 6 %. semua ini karunia Allah Allhamdulillah.

yuk berproses bareng saya :)




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rindu yang takkan padam

Ketika itu, seakan aku berjalan tanpa kaki, melayang, lemas, tak bertenaga dan air mata yang tak kuasa ku bendung membanjiri mataku. Di umurku yang masih sangat muda dan membutuhkan kasih sayang. Seorang yang selalu menjadi sandaran, tempat bercerita, harus meninggalka nku tanpa ada suatu pertanda. Pagi itu aku pergi ke sekolah dasar di bandung, entah karena alasan apa mamah dan bapak memilihkan sekolah yang jaraknya tidak dekat dari rumah ku , sehingga mengharuskan ku menaiki angkutan umum dan menyebrangi rel kereta api, padahal masih ada beberapa sekolah yang bisa ku tempuh dengan berjalan kaki, mungkin ini bukan persoalan yang harus dipertanyakan, karena orang tua pasti telah memikirkannya lebih matang untuk kebaikan ku . Kadang aku, adikku dan kakakku, aku anak kedua dari empat bersaudara, selalu pergi bersamaan menuju sekolah. Ketika masih duduk di kelas 1 sd mamahlah yang mengantar dan menjemput ku dan sekarang, aku sudah naik ke kelas lebih tinggi, dan mama...

Galau, pilih aku atau saya..........

Bulan kemarin saya memulai lagi menulis blog setelah sekian lama berhenti karena banyak alasan, alias tidak menyempatlan diri, getok kepala.... , setelah beberapa tulisan saya   post di blog dan saya baca kembali, rasanya kok tulisan saya agak gemana gitu, seperti ada kesan lain, dan saya pun bingung sekaligus dilema...yah galau laah,   antara memilih kata tunggal aku atau saya yang baik dalam penulisan, setelah membaca dari berbagai sumber, kesimpulannya seperti ini:  Aku dan saya memiliki arti yang sama, hanya beda dalam menggunakannya, dalam kamus besar bahasa indonesia Aku:   berarti yang berbicara atau yang menulis dalam ragam akrab, dari lain sumber kata aku menunjukkan statusnya lebih tinggi, usia lebih tua, mempunyai nilai puitis.   Sedangkan Saya: menunjukan statusnya lebih rendah, sopan, formal dan terdengar luwes dari pada aku dan dalam ragam resmi atau biasa. lumayan ada pencerahan setelah sedikit membaca buku ejaan bahasa indonesi...

never too old to learn

Mumpung masih kecil....., itulah ungkapan yang sering dikatakan orang-orang ketika belajar banyak hal, seperti belajar berenang, ayo nak..belajar berenang...mumpung masih kecil..., belajar membaca..., belajar menulis.... dan banyak lagi , selalu saja dikaitkan dengan ungkapan mumpung masih kecil, tetapi memang benar sekali jika kita memulai belajar sesuatu sejak dari kecil itu akan selalu melekat terus, seperti dalam perkataan arab: التعلم في الصغر كالنقش على الحجر belajar ketika kecil bagaikan melukis diatas batu, tetapi kita pun tidak dapat memungkiri dengan salah satu perkataan: التعلم من المهد الى اللحد Belajarlah sejak dari buaian hingga ke liang lahat Perkataan ini menjelaskan bahwa kata belajar tidak melihat faktor usia, ‘’ hingga liang lahat’’ berarti hingga umur berapa pun kita, kita harus selalu belajar, apapun itu yang kita pelajari... yaa never too old to learn. Dan di hari minggu kemaren, liburan keluarga kecilku sedikit berbeda, pada hari minggu biasany...