Baju itu tak kunjung beres di setrika ijah, numpuk dan numpuk lagi setiap harinya... cucian pun begitu ada saja baju kotor, belum lagi piring kotor yang terus nangkring di westafel meski dicuci setiap selesai makan. Itulah hidup neng ijah...perjuangan tanpa henti, semasih nafas masih dikandung badan tugas kita sebagai manusia masih akan berjalan, terus dan terus hingga ajal menjemput kita. Bersabarlah menghadapi hidup yang hanya sekali ini, bersyukurlah karena masih banyak orang yang tidak bisa merasakan hidup secara normal, ada yang sakit dan terbaring, kelaparan tidak bisa makan, badan kedinginan tanpa selimut...syukurilah kelelahan kelelahan itu... insyaAllah akan menjadi pahala jika dilakukan dengan tulus hati atau ikhlas, bukan hanya kamu neng ijah...semua manusia merasakan itu, apapun profesinya... selalu libatkan Allah dalam setiap pekerjaan kita, langkah kita dan setiap detak jantung kita.... insyaAllah akan terasa mudah... keep fighting.... yuk semangaaaat!!!!!!
Bulan kemarin saya memulai lagi menulis blog setelah sekian lama berhenti karena banyak alasan, alias tidak menyempatlan diri, getok kepala.... , setelah beberapa tulisan saya post di blog dan saya baca kembali, rasanya kok tulisan saya agak gemana gitu, seperti ada kesan lain, dan saya pun bingung sekaligus dilema...yah galau laah, antara memilih kata tunggal aku atau saya yang baik dalam penulisan, setelah membaca dari berbagai sumber, kesimpulannya seperti ini: Aku dan saya memiliki arti yang sama, hanya beda dalam menggunakannya, dalam kamus besar bahasa indonesia Aku: berarti yang berbicara atau yang menulis dalam ragam akrab, dari lain sumber kata aku menunjukkan statusnya lebih tinggi, usia lebih tua, mempunyai nilai puitis. Sedangkan Saya: menunjukan statusnya lebih rendah, sopan, formal dan terdengar luwes dari pada aku dan dalam ragam resmi atau biasa. lumayan ada pencerahan setelah sedikit membaca buku ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan, in
Komentar
Posting Komentar